25 Januari 2017
Usaha
berbagai pihak untuk melakukan kriminalisasi terhadap ulama terus
meningkat. Setelah kecaman Kapolri terhadap Fatwa MUI, pelaporan
terhadap Habib Rizieq Syihab, pembenturan antara massa umat islam dengan
ormas preman GMBI, lalu baru-baru ini muncul 5 Resolusi dari sebagian
kecil gerakan mahasiswa yang mengatasnamakan mahasiswa Indonesia.
.
"Mahasiswa harusnya cerdas menilai, siapa yang selalu berkhianat kepada rakyat? Siapa yang selalu menindas rakyat? Siapa yang selalu membohongi rakyat dengan kebijakan-kebijakan zalim dan menyengsarakan?
Mulai dari #reklamasi, penyerbuan Aseng China ke Indonesia melalui sarana-prasarana infrastruktur, hingga cengkraman hegemoni Asing Amerika dengan neoimperialisme dan neoliberalismenya." papar Ketua Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan, Ricky Fattamazaya.
Ricky juga mengritik kehadiran gerakan-gerakan mahasiswa ini. Ketika harga bahan pokok naik, blok Mahakam, blok Natuna, hingga Freeport dikeruk asing, gerakan-gerakan ini tidak terdengar suaranya.
.
“Di mana pula mereka ketika agama dinista? Di mana mereka ketika ada isu Papua atau dulu Timor Timur mau lepas? Di mana mereka ketika saudara kita se-agama yang tidak bersalah di #Aleppo dan #Rohingya dibantai?” cecarnya.
Ricky tidak luput menyinggung salah satu poin resolusi terkait Habib Rizieq. Dalam resolusi tersebut, Habib Rizieq justru yang mereka tuntut, walau posisinya senantiasa membela Islam.
.
“Saya yakin Habib Rizieq Syihab adalah orang yang ikhlas, kuat dan selalu mengatakan yang haq walaupun pahit. Semoga Allah selalu menjaga dan memberkahi beliau di setiap masa dan tempat." ujarnya.
Terakhir, Ricky menegaskan di mana posisi Gema Pembebasan. "Kami tekankan bahwa kami dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan siap menjadi garda terdepan membela ulama dan agama, biarpun kami yang menjadi tumbal!" pungkasnya.
@hizbuttahririd
#GemaPembebasan #mahasiswaIslam
.
"Mahasiswa harusnya cerdas menilai, siapa yang selalu berkhianat kepada rakyat? Siapa yang selalu menindas rakyat? Siapa yang selalu membohongi rakyat dengan kebijakan-kebijakan zalim dan menyengsarakan?
Mulai dari #reklamasi, penyerbuan Aseng China ke Indonesia melalui sarana-prasarana infrastruktur, hingga cengkraman hegemoni Asing Amerika dengan neoimperialisme dan neoliberalismenya." papar Ketua Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan, Ricky Fattamazaya.
Ricky juga mengritik kehadiran gerakan-gerakan mahasiswa ini. Ketika harga bahan pokok naik, blok Mahakam, blok Natuna, hingga Freeport dikeruk asing, gerakan-gerakan ini tidak terdengar suaranya.
.
“Di mana pula mereka ketika agama dinista? Di mana mereka ketika ada isu Papua atau dulu Timor Timur mau lepas? Di mana mereka ketika saudara kita se-agama yang tidak bersalah di #Aleppo dan #Rohingya dibantai?” cecarnya.
Ricky tidak luput menyinggung salah satu poin resolusi terkait Habib Rizieq. Dalam resolusi tersebut, Habib Rizieq justru yang mereka tuntut, walau posisinya senantiasa membela Islam.
.
“Saya yakin Habib Rizieq Syihab adalah orang yang ikhlas, kuat dan selalu mengatakan yang haq walaupun pahit. Semoga Allah selalu menjaga dan memberkahi beliau di setiap masa dan tempat." ujarnya.
Terakhir, Ricky menegaskan di mana posisi Gema Pembebasan. "Kami tekankan bahwa kami dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan siap menjadi garda terdepan membela ulama dan agama, biarpun kami yang menjadi tumbal!" pungkasnya.
@hizbuttahririd
#GemaPembebasan #mahasiswaIslam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar